Anasir/Unsur |
" Wayah Bengi ora Iso Turu ...
Kepikiran Karo olehe Berkat ...
Sedino iki ...
Oleh Berkat isine Rakhmat ...
Opo oleh Berkat isine Laknat ..."
Ekstrak : Ilmu Tenaga Dalam
Salam Persahabatan ...
Berikut ini merupakan kelanjutan postingan penulis dari Bahasan Pukulan Inti Semesta, yang sudut tinjauannya pada sifat anasir/unsur Alam Semesta yang harus kita miliki secara hakekat dari simbol/lambang yang melekat di dalamnya ...
Salam Persahabatan ...
Berikut ini merupakan kelanjutan postingan penulis dari Bahasan Pukulan Inti Semesta, yang sudut tinjauannya pada sifat anasir/unsur Alam Semesta yang harus kita miliki secara hakekat dari simbol/lambang yang melekat di dalamnya ...
Sepeti dalam kisah-kisah klasik, terlebih dalam Kisah Pewayangan dengan lakon Wahyu Makutharama berisiikan ajaran tentang "Delapan Lelaku Suci " atau Pembentukan watak/karakter dan jati diri yang disebut Asthabrata/Hastabrata, sebagai akibat hubungan kausal antara Makrokosmos (Alam Semesta) dan Mikrokosmos (Unsur dalam diri manusia) yang harus diketahui ...
Sebagaimana kita ketahui bersama, unsur/anasir/elemen pembentuk jatidiri kita sebagai manusia ciptaan Sang Maha Hidup (Al-Khayyum) dalam beberapa versi banyak ragam keyakinan/kepercayaan. Ada yang mengatakan bahwa unsur pembentuk jatidiri kita sebagai manusia hanya ada 4 unsur, 5 unsur, 6, unsur, 7 unsur, bahkan 8 unsur alam semesta ...
Menurut Penulis sendiri, perbedaan akan hal tersebut tidak menjadi persoalan dan tidak perlu dijadikan bahan perdebatan yang serius... Yang harus kita yakini adalah bahwa segala unsur yang ada di dalam Alam Semesta ini oleh Allah SWT sudah disuratkan/ditakdirkan menjadi milik manusia yang notabene sebagai "Hamba Allah selaku Khalifah di Muka Bumi" yang harus menjadi Rahmaatan lil Alamiin sehingga Kesejahteraan dan Keselamatan dapat merata dinikmati hamba Allah tanpa kecuali ...
DELAPAN SIFAT ANASIR/UNSUR ALAM SEMESTA :
Dalam kisah Asthabrata/Hastabrata atau delapan sifat anasir (unsur) alam semesta, terdapat pelajaran hikmah tentang DELAPAN UNSUR ALAM SEMESTA yang harus dimiliki oleh setiap orang, baik ia sebagai orang awam, Pendekar, Pemimpin, ulama, bahkan seorang Raja sekalipun di dalam penerapan lelaku hidupnya. Untuk lebih jelasnya dapat penulis paparkan sebagai berikut :
1. Kisma (tanah/ bumi):
Bersifat selalu memperlihatkan kemurahan dengan memberi dana/amal/sedekah. Segala tanaman dan tumbuh-tumbuhan yang dimakan oleh manusia dan segala yang hidup, tidak lain karena disebabkan oleh buah yang dihasilkan dari tanah...
Meskipun tanah dianiaya oleh manusia dengan cara dicangkuli, digali, tetapi justru tanah memperlihatkan kemurahannya. Beraneka macam harta benda, misalkan emas, permata, diberikan kepada manusia yang menganiaya tanah...
Demikianlah dengan kita selaku manusia awam, seorang Pendekar, Pemimpin, ataupun Raja hendaklah memiliki sifat tanah, yaitu : selalu bermurah hati kepada siapapun tanpa menganggapnya sebagai kaum/golongan yang lemah. Bahkan andaikata hati kita tersakiti/teraniaya, hendaknya dibalasnya dengan perlakuan/perbuatan yang baik ... Seperti halnya pepatah mengatakan, siapa yang menanam budi/dharma, ia akan memetik hasilnya...
2. Tirta (air):
Bersifat rendah hati, tidak mau unggul-mengungguli, tidak merendahkan orang lain yang lemah. tidak memiliki kesombongan duniawiyah ... Sebab air itu bersifat merata dan mengalir ke tempat yang lebih rendah, tetapi air memiliki faedah yang besar, yaitu mendinginkan dan menyembuhkan orang yang sakit...
Dalam kisah Asthabrata/Hastabrata atau delapan sifat anasir (unsur) alam semesta, terdapat pelajaran hikmah tentang DELAPAN UNSUR ALAM SEMESTA yang harus dimiliki oleh setiap orang, baik ia sebagai orang awam, Pendekar, Pemimpin, ulama, bahkan seorang Raja sekalipun di dalam penerapan lelaku hidupnya. Untuk lebih jelasnya dapat penulis paparkan sebagai berikut :
1. Kisma (tanah/ bumi):
Bersifat selalu memperlihatkan kemurahan dengan memberi dana/amal/sedekah. Segala tanaman dan tumbuh-tumbuhan yang dimakan oleh manusia dan segala yang hidup, tidak lain karena disebabkan oleh buah yang dihasilkan dari tanah...
Meskipun tanah dianiaya oleh manusia dengan cara dicangkuli, digali, tetapi justru tanah memperlihatkan kemurahannya. Beraneka macam harta benda, misalkan emas, permata, diberikan kepada manusia yang menganiaya tanah...
Demikianlah dengan kita selaku manusia awam, seorang Pendekar, Pemimpin, ataupun Raja hendaklah memiliki sifat tanah, yaitu : selalu bermurah hati kepada siapapun tanpa menganggapnya sebagai kaum/golongan yang lemah. Bahkan andaikata hati kita tersakiti/teraniaya, hendaknya dibalasnya dengan perlakuan/perbuatan yang baik ... Seperti halnya pepatah mengatakan, siapa yang menanam budi/dharma, ia akan memetik hasilnya...
2. Tirta (air):
Bersifat rendah hati, tidak mau unggul-mengungguli, tidak merendahkan orang lain yang lemah. tidak memiliki kesombongan duniawiyah ... Sebab air itu bersifat merata dan mengalir ke tempat yang lebih rendah, tetapi air memiliki faedah yang besar, yaitu mendinginkan dan menyembuhkan orang yang sakit...
Demikian juga berlaku pada diri kita, sebagai Pendekar, pemimpin, bahkan bila kita sebagai seorang Raja hendaknya memiliki sifat air, tidak merendahkan kemampuan dan kepandaian orang lain, serta harus selalu mau turun dan melihat ke bawah untuk melihat sendiri keadaan orang yang berada di bawah kita ...
Untuk itu puja dan puji syukur wajib kita haturkan selalu kepada-Nya, dan harus menjadi pedoman hati akan besarnya rakhmat dan limpahan nikmat yang Allah berikan kepada kita, sehingga kita menjadi manusia-manusia yang FAHAM akan HAKEKAT kehidupan ini ...
3. Samirana/bayu (angin):
Bersifat rajin dan teliti, serta dapat menyusup ke segala tempat sebagaimana dengan sifat angin... Demikianlah dengan kita, anda sebagai Pendekar, Pemimpin bahkan anda sebagai seorang Raja sekalipun harus selalu mawas diri, nestiti ati-ati (teliti), memiliki kepekaan dan kepedulian, suka memberi pertolongan/bantuan kepada siapapun yang membutuhkan dan di mana pun ia berada ...
4. Samodra (samudra/lautan) :
3. Samirana/bayu (angin):
Bersifat rajin dan teliti, serta dapat menyusup ke segala tempat sebagaimana dengan sifat angin... Demikianlah dengan kita, anda sebagai Pendekar, Pemimpin bahkan anda sebagai seorang Raja sekalipun harus selalu mawas diri, nestiti ati-ati (teliti), memiliki kepekaan dan kepedulian, suka memberi pertolongan/bantuan kepada siapapun yang membutuhkan dan di mana pun ia berada ...
4. Samodra (samudra/lautan) :
Bersifat luas tanpa batas. Segala benda dan air sungai yang tak terkira, yang mengalir ke dalamnya, tak membuat samudra (lautan) penuh dan meluap. Demikianlah dengan kita, anda sebagai Pendekar, Pemimpin, bahkan sebagai seorang Raja harus berhati luas dan sabar...
Kita harus dapat menampung aspirasi, pendapat, perbedaan yang ada ... Baik dalam keadaan sepaham/suka ataupun tak sepaham, kesemuanya itu dihadapinya dengan KEBIJAKSANAAN, KESABARAN, dan WELAS ASIH ...
5. Candra (bulan) :
Bersifat menerangi dan memberikan kesejukan keseluruh dunia. Demikianlah dengan kita, anda selaku pendekar, Pemimpin, bahkan seorang Raja harus selalu mempelajari ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kepandaiannya... Dan buah dari Ilmu dan pengetahuan yang diperoleh itu hendaknya kemudian diajarkan dan disebarluaskan sebagai amal sekaligus penerang bagi manusia yang lain ...
Seperti pepatah mengatakan "Siapa menebar angin akan menuai Badai" (dalam artian yang positif) yakni : Barang siapa menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain yang belum mengerti, maka manfaat dari ilmu yang ia peroleh tidak akan berkurang sedikitpun pada dirinya... Bahkan akan semakin bertambah luas ... Karena Raja Alam Semesta akan memberinya Ilmu Rahasia yang lainnya secara laduniah ...
6. Baskara ( matahari ):
Bersifat selalu memberi daya kekuatan kepada semua yang tergelar (terbentang) di dunia. Sebagaimana kita ketahui, samudra/lautan dapat menguap menjadi awan, sampai akhirnya menjadikan hujan, semua itu tidak lain karena daya kekuatan matahari. Bumi berkembang untuk menumbukan berbagai tumbuh-tumbuhan, hal itu pun tidak lain karena daya sinar matahari...
Dalam menyinari samudra/lautan maupun tanah (bumi), matahari melakukannya dengan sabar, perlahan-lahan, tidak tergesa-gesa, seperti halnya perjalanan matahari dari ufuk timur ke ufuk barat...
Demikian dengan kita, anda selaku Pendekar, Pemimpin, bahkan selaku seorang Raja sekalipun harus memiliki sifat seperti matahari, ia harus selalu memberikan daya kekuatannya kepada manusia yang lain. Dalam artian mampu memberi manfaat kepada manusia yang lain... Yang pada akhir nantinya, manfaat dari apa yang kita berikan akan kembali berpulang pada diri kita yang memberikannya ... Asalkan dilandasi dengan KEIKHLASAN dan KESABARAN HATI ...
Demikian dengan kita, anda selaku Pendekar, Pemimpin, bahkan selaku seorang Raja sekalipun harus memiliki sifat seperti matahari, ia harus selalu memberikan daya kekuatannya kepada manusia yang lain. Dalam artian mampu memberi manfaat kepada manusia yang lain... Yang pada akhir nantinya, manfaat dari apa yang kita berikan akan kembali berpulang pada diri kita yang memberikannya ... Asalkan dilandasi dengan KEIKHLASAN dan KESABARAN HATI ...
7. Dahana ( api/Agni ) :
Bersifat menyelesaikan. Tidak ada satu pun yang tidak hancur oleh api. Demikian dengan diri kita, anda selaku Pendekar, Pemimpin, bahkan selaku seorang Raja harus memiliki sifat api. Yang dalam penerapannya harus dapat bertindak ADIL TANPA PANDANG BULU DAN TIDAK BERPIHAK...
Mampu menyelesaikan segala perkara dan problema kehidupan yang meresahkan kehidupan masyarakat luas ..., dengan landasa ADIL dan BIJAKSANA, tidak ada yang diuntungkan atau dirugikan...
8. Kartika (bintang) atau pun disebut juga gunung:
8. Kartika (bintang) atau pun disebut juga gunung:
Bersifat teguh tegar (sentausa).
Bintang, melambangkan kewibaan, keelokan dan ketinggian ciptaan Allah sebagai penghias Alam Semesta ini di waktu kegelapan mulai merayapi malam... Sifat bintang, mampu memberi warna dan cahaya/sinar kehidupan di tengah-tengah kegelapan/problema yang masyarakat luas hadapi ...
Bintang, melambangkan kewibaan, keelokan dan ketinggian ciptaan Allah sebagai penghias Alam Semesta ini di waktu kegelapan mulai merayapi malam... Sifat bintang, mampu memberi warna dan cahaya/sinar kehidupan di tengah-tengah kegelapan/problema yang masyarakat luas hadapi ...
Dalam artian, kita mampu memberi setitik cahaya penerang (sumbang pemikiran) baik pada waktu dibutuhkan ataupun tidak kepada masyarakat luas agar menemukan manfaat pada apa yang mampu kita berikan ...
Sedangkan gunung sebagai paku bumi yang menancapkan kuku-kukunya dengan kokoh dan berurai akarnya melambangkan KEPERKASAAN sekaligus KERENDAH HATIAN ...
Sifat Keperkasaan, meskipun gunung di terjang oleh angin prahara, laksana Bayu Bajra sekalipun tidak dapat menggoyahkan gunung, bahkan ia mampu membelokkan arahnya kekanan atau ke kiri, karena kalah oleh perbawa (kewibawaan) dan kekuatan gunung... Dengan Keteguhan Iman (Hati), Keyakinan Diri (Prinsip) harus menjadi landasan kekuatan dalam mengarungi samudera kehidupan ini ...
Sifat Kerendahan Hati, gunung mengakui bahwa ia ada karena Kebesaran Allah ... Ia tak patut menyombongkan diri dihadapan-Nya... Meskipun Allah memberi karunia kekuatan dan kekokohan pada dirinya, maka ia pun menyadari bahwa semua itu bukan menjadi miliknya... Gunung mengayomi/melindungi bahkan memberi MANFAAT kehidupan bagi seluruh makhluk yang ada di bumi ... Demikian dengan diri kita, anda selaku Pendekar, Pemimpin, bahkan seorang Raja sekalipun harus memiliki sifat bintang atau pun gunung...
Demikian ulasan singkat Penulis dalam serian postingan Pukulan Inti Semesta ini, semoga sedikit-banyak memiliki manfaat dan pemahaman bagi kita semua ... Atas kurang dan lebihnya semoga dimaafkan ... (to be continues)
Wasallaam ...
copyright by Blog Kanuragan Extrem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar