https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZifz4xHyUtHehuD3jrpKLVAFlUBnBfgu4p4r22ohbpAUOVjQ2JyAG9CMt_-T4AU5qWicB6TFeIlFqAXgJ2qMOJCi42MXQaKZG5Ka884CjYgDjwQfsPiizHE6Aqlpq67gxD_FvA-obtE4/s1600/back+to+top+button.gif Blog Kanuragan Extrem: AJIAN GINENG

Jumat, 16 September 2011

AJIAN GINENG



"Sahadat Allah...
Allah lebur badan dadi nyawa...
Lebur nyawa dadi cahya...
Lebur cahya dadi idlafi...
Lebur idlafi dadi rasa...
Lebur rasa dadi sirna...
Mulih maring Gusti Sejati...
Kari amungguh Allah kang langgeng tan kena pati..."

Ekstrak Ilmu Kanuragan

Salam Persahabatan...
Dalam kesempatan kali ini penulis persembahkan sebuah lelaku yang serupa dengan Ajian Gineng milik Raja Sakti dari Malawapati yang sangat kesohor dalam cerita legenda di Tanah Jawa yakni Prabu Angling Darma. Konon kabarnya ajian tersebut diwariskan oleh seekor ular raksasa (Naga Raja) yang di tolongnya.

Aji Gineng adalah ajian yang berfungsi untuk mengetahui bahasa yang di miliki binatang di jagat raya ini. Sehingga dengan kemampuan tersebut, orang yang memiliki Ajian Gineng akan dengan mudah menangkap isyarah-isyarah alam semesta baik yang akan terjadi maupun yang akan datang hanya cukup bersumber dari percakapan binatang (hewan).

Dengan kata lain, orang yang mampu menguasai Aji Gineng akan dengan mudah mengetahui rahasia-rahasia alam (bumi) dengan bertanya ataupun bercakap-cakap langsung dengan menggunakan bahasa binatang tanpa ia harus belajar bahasanya. Terlebih ia akan sangat di segani dan di hormati oleh bangsa hewani (fauna) baik yang hidup di darat, air, bahkan yang berterbangan di udara sekalipun.

Sudah tidak heran lagi kalau para pendekar tempo dulu mampu berkendara se-ekor burung Rajawali, singa, buaya, bahkan menunggang se-ekor naga sekalipun....??

Untuk dapat memiliki kemampuan yang demikian tidaklah seperti membalikkan telapak tangan. Dengan kesabaran dan lelaku yang ikhlas maka tidak mustahil ilmu-ilmu warisan leluhur tersebut dapat kita miliki.

CARA LELAKU :
  1. Sediakan waktu khusus untuk mengerjakan lelaku puasa mutih cukup 1 hari saja tepat pada hari kelahiran anda sesuai dengan penanggalan kalender Jawa (weton)...
  2. Ingat !! Sebelum lelaku puasa hendaknya diawali dengan lelaku sesuci seperti biasanya, yakni mandi jinabat tepat pada pukul 12 malam...
  3. Dan dilanjutkan sesuci bathin dengan ikhlas melaksanakan 2 rokaat sholat sunah hajat...
  4. Disambung dengan membaca do'a wiridan ajian sebanyak 1.000x dalam satu duduk majelisan...
  5. Disambung secara rutin untuk setiap selesai melaksanakan sholat subuh, wirid tersebut wajib diamalkan pembacaannya 1.000x ulangan setiap harinya...
  6. Tujuan dari ketiga lelaku tersebut (sesuci dhahir = mandi jinabat, sesuci bathin = sholat hajat, dan lelaku puasa mutih) hanya membuat wadah ilmu saja. Sedangkan mutiara ilmu-nya akan anda isi dengan kemampuan istiqomah anda dalam lelaku wirid tanpa batasan bilangan dan hari...
  7. Lelaku terberatnya terletak pada "keharusan" anda untuk tidak mengkonsumsi makanan yang ber-unsur hewani seumur hidup selama Aji Gineng tersebut masih ingin anda miliki.
  8. Sampai kapan ajian tersebut dapat dikuasai...?? Jawabannya = Tergantung pada kesungguhan dan ke-ikhlasan anda... Entah dua atau tiga tahun..., entah itu tujuh hingga lima belas tahunan....
  9. Tapi bila ajian tersebut sudah menyatu di dalam diri anda..., maka tak dapat disangkal lagi tingkat ketinggian dari ilmu yang anda miliki laksana seorang wali dan pendekar pilih tanding dan tak ada banding....
DO'A AJIAN :

Adapun do'a ajian yang wajib anda amalkan adalah wirid Asma Allah "Yaa Raqiibu" setiap selesai melaksanakan waktu sholat Subuh sebanyak 1.000x ulangan dengan sungguh-sungguh. Renungkan : Bukankah "Amalan yang istiqomah akan melebihi seribu macam karomah waliallah"

Demikian sedikit pengetahuan yang dapat penulis sampaikan..., atas kurang lebihnya semoga memiliki manfaat bagi mereka yang gemar mengasah jatidiri...
Wasallaam...



divine-music.info
divine-music.info

divine-music.info

3 komentar:

Unknown mengatakan...

saya punya ajian ini tpi bukan gitu cara mendapatkannya

Unknown mengatakan...

Bang zahra share dong cara pengamalan dan pengalaman mmpuntai aji gineng ini...

Unknown mengatakan...

Aji gineng itu puasanya bersandar di atas tangga selama 40 hr tdk mkn dan tdk minum.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...