https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZifz4xHyUtHehuD3jrpKLVAFlUBnBfgu4p4r22ohbpAUOVjQ2JyAG9CMt_-T4AU5qWicB6TFeIlFqAXgJ2qMOJCi42MXQaKZG5Ka884CjYgDjwQfsPiizHE6Aqlpq67gxD_FvA-obtE4/s1600/back+to+top+button.gif Blog Kanuragan Extrem: Maret 2014

Senin, 31 Maret 2014

MEMBERI PELAJARAN SI-DZALIM (1)

Blog Kanuragan Extrem
"Ora usah Ingsun nimbali Asma Ingsun...
Ingsun ora nggawe busana Asma Ingsun....
Asma Ingsun ora ngejawantah marang Ingsun ..."


Ekstrak : Ilmu Hikmah

Salam Persahabatan ....
Untuk dapat memberi pelajaran pada orang ataupun pihak-pihak tertentu yang dirasa telah mendzalimi diri anda dapat dilakukan dengan cara-cara halus dan khusus... Salah satunya ditujukan pada bentuk lelaku sebagai berikut :

MENGHANTAM DARI JARAK JAUH KEPALA SI-DZALIM

Lelaku yang satu ini harus benar-benar ditujukan pada mereka yang benar-benar telah mendzalimi diri anda secara syariat (hukum), kalau tidak maka bersiaplah untuk menerima "pantulan karmanya". Lelaku untuk dapat "Menghantam kepala  Si-Dzalim dari jarak jauh" ini merupakan amalan yang disembunyikan karena cukup beresiko dan  dikhawatirkan untuk dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu  untuk tujuan yang tidak dapat dibenarkan...

Landasan kebijaksanaan dan rasa welas asih kepada sesama tetap menjadi ukuran utama dalam mengaplikasikan amalan ini untuk memberi pelajaran si-Dzalim... Anggapan terhadap seseorang ataupun pihak-pihak tertentu sebagai si-Dzalim bersifat relatif, karena kita sebagai manusia biasa sangatlah terbatas kemampuannya untuk dapat  menilai seseorang dianggap dzalim atau tidak berdasarkan ukuran syariat ... 

Rasa welas asih harus tetaplah kita kedepankan sesuai dengan af'al dan sifat Allah Yang Maha Pengampun dan Pemurah... yang mampu membolak-balikkan hati manusia hingga menuju kesabaran, keikhlasan dan Taubat ...

Sebagai khasanah pengetahuan tanpa adanya unsur mengajak atau menganjurkan pada siapapun...., ataupun sebagai bentuk pemberian pegangan amalan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk kepentingan yang benar-benar genting dan terpaksa... 

Penulis persembahkan amalan pertama yang dapat  dijadikan pegangan :

Langkah Pertama :
  1. Sediakan dua genting yang terbuat dari tanah liat dan sebuah paku untuk merajah ....
  2. Genting tersebut merupakan genting bekas rumah yang telah dipakai dan harus dalam keadaan utuh dan tidak pecah...
  3. Sucikanlah terlebih dahulu dengan membersihkan kedua genting tersebut dengan air secukupnya ...
  4. Apabila sudah bersih, maka genting tersebut siap untuk digunakan sebagai sarana pelengkap ritual ...
Langkah Kedua :
  1. Sediakan ruangan khusus yang suci dari najis sebelum melakukan lelaku/ritual  dan usahakan selama lelaku untuk tidak diketahui oleh manusia yang lain terlebih anggota keluarga anda ... 
  2. Ambilah air wudlu dan kerjakan 2 rokaat solat hajat ...
  3. Setelah salam bacalah beberapa wirid seperti Istighfar, Tasbih, Hamdallah, Takbir, Hauqollah, Sholawat Nabi masing-masing 7x ulangan ....
  4. Kemudian berdo'alah kepada Yang Maha Kuasa, agar niatan lelaku anda untuk memberi pelajaran pada orang/pihak yang telah mendzalimi diri anda diberikannya ijin dengan haq oleh-Nya ...
  5. Setelah selesai berdo'a dan menyampaikan niatan anda kepada-Nya, ambillah paku dan kedua genting yang telah dipersiapkan sebelumnya di depan majelisan anda....
  6. Masing-masing genting sebelum anda rajah (ditulisi) bacakan Q.S Al-Fil 2x dengan menahan sistem pernafasan anda....
  7. Setiap selesai satu bacaan  tiupkan pada bidang datar genting tersebut ....
  8. Setelah bacaan tersebut terselesaikan hembuskan sekali lagi nafas melalui mulut pada kedua sisi bidang datar yang akan ditulisi (rajah)....
  9. Kembali bacakan Ayatul Qursi berulang-ulang di dalam hati sambil merajah nama-nama orang/pihak yang telah mendzalimi diri anda di kedua genting yang  telah dipersiapkan tersebut....  Penulisan nama menggunakan paku yang digoreskan pada bidang datar genting harus keduanya sama letak dan posisinya ... Bila salah satu nama berada di atas, maka digenting satunya haruslah pula berada di bagian atas...
  10. Dalam merajah pergunakan penulisan dengan menggunakan huruf hijaiyah (Arab)...
  11. Setelah selesai proses penulisan...., maka genting yang telah di rajah siap untuk digunakan untuk memberi pelajaran pada si-Dzalim....
Langkah Ketiga :
  1. Proses ritual di atas boleh dikerjakan dalam satu rangkaian tanpa putus....ataupun dapat pula dipisahkan untuk bagian langkah ke tiga ini ...
  2. Pada pukul 12 malam (waktu sirep jalma)..., bawalah kedua genting tersebut di luar ruangan yang tidak boleh pula diketahui orang lain ...
  3. Berdirilah ditempat yang tidak terkena sorot cahaya rembulan...., dengan penuh konsentrasi pusatkan segala perhatian anda pada ritual terakhir ini....
  4. Masing-masing tangan memegang satu genting ...
  5. Bacalah niat dan ijin anda kepada-Nya untuk memberi pelajaran pada si-Dzalim ....
  6. Tariklah nafas dalam-dalam..... sambil di dalam hati membaca inti Suratul Yasiin yakni bacaan : Innama amruhu idza arodha syaian anyaqulla kun fa ya kun ....
  7. Sampai pada bacaan ....Kun fa ya kun hempaskan nafas anda sambil membenturkan kedua  genting tersebut hingga pecah berkeping-keping ...
  8. Kerasnya benturan kedua genting yang anda lakukan tersebut akan berimbas kerasnya pula pukulan ghaib anda pada kepala si-dzalim yang anda kehendaki ...
  9. Serangkaian proses ritual tersebut di atas dapat anda ulangi apabila si-dzalim masih tetap saja belum jera dengan kedzalimannya ...
Demikian kiranya sajian yang dapat Penulis persembahkan kehadirat Sahabat, semoga menjadi khasanah pengetahuan yang bermanfaat dalam olah Ilmu Hikmah... Atas kurang-lebihnya semoga dapat dimaafkan, Wasallam .....

copyright by Blog Kanuragan Extrem

Kamis, 27 Maret 2014

MEMBERI PELAJARAN Si-DZALIM (PENGANTAR)


Maling-maling Metropolis
"Alas Gedhe Gung Liwang-liwung ...
Podho karo Ati kang Suwung ...
Saka tumetese banyu wudlu lan dzikir ati ..."

Ekstrak : Ilmu Hikmah


Salam Persahabatan ....
Sehubungan dengan kesibukan Penulis dalam beberapa bulan ini menyebabkan kefakuman dalam update untuk  melanjutkan serian postingan sebelumnya.... Untuk itu diharapkan maklumnya bagi para sahabat semuanya ...

Sebenarnya masih banyak bahan pelajaran dari pengalaman pribadi  maupun hasil wejangan dari para Guru yang masih belum sempat Penulis persembahkan di dalam postingan di blog ini.... Untuk itu diharapkan kesabaran bagi para pecinta Blog ini ....   
Fa insyaa Allah semua serian postingan yang belum terselesaikan akan dituntaskan secara bertahap apabila ada keleluasaan waktu...

Pada kesempatan  kali ini Penulis persembahkan sebuah lelaku yang bersumber dari Ilmu Hikmah Kuno dalam hal : "Cara Memberi Pelajaran bagi Orang yang Mencuri/Merugikan/Dzalim terhadap Hak Hidup/Milik kita"....  Seperti halnya maraknya kasus pencurian sepeda motor, pencurian mobil rentalan, maupun yang lainnya.... Yang kini sudah menjadi hal yang tidak asing lagi di telinga kita, khususnya masyarakat yang berdomisili di perkotaan besar ...

Kekerasan, ancaman, perampasan, bahkan disertai nafsu melukai dan membunuh sudah menjadi "Life Style Crime Urban Sociaty" yang harus diwaspadai oleh semua pihak tanpa kecuali .... 

Peranan Para tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun  pihak yang mempunyai kewenangan dalam hal ini sangatlah diharapkan.... Apalagi yang kita cari... kalau bukan ketenangan, ketertiban, dan kenyamanan dalam hidup ini....

Cukup sandang, pangan, dan papan sudah menjadi kebutuhan yang sangat langka untuk dipenuhi kesejahteraannya oleh masyarakat kecil kebanyakan... Hingga melahirkan dan mewujudkan "zombie-zombie" yang bergentayangan penuh nafsu dan ambisi dalam menghadapi kesenjangan sosial yang semakin tajam saja jaraknya...  

Gaya hidup yang mengarah hedonisme,  praktisme,  dan modern yang sudah tidak bersendikan pada nilai-nilai  religi telah membentuk karakter manusia-manusia yang super mobille, ego interest, maupun menghalalkan segala cara" akan membawa ke arah "New Barbarian Sociaty".... yang sudah tidak lagi memandang "manusia lain sebagai manusia".... atau dapat Penulis istilahkan sebagai : Human predator for live senada dengan pernyataan Thomas Hobbes dalam :"bellum contra omnus homo homini lupus" = manusia adalah srigala bagi manusia yang lain ....

Akankah kita berdiam diri ....?!
Melihat aliran perubahan jaman yang demikian ...?!
Mari para sahabat kita renungkan bersama-sama ....
Dalam dzikir malam dan khalwat hati ....

Terlebih bagi para korban yang telah dirugikan hak-haknya, tentu terjadi perbedaan cara pandang dalam menyikapinya... Ada yang berpasrah diri terhadap kenyataan (mengikhlaskan)..., ataupun ada yang menyimpan secara sembunyi  sebagai dendam hati yang tak kunjung terpuaskan hingga merusak nilai-nilai kesabaran dan ke-ikhlasan yang selama ini menjadi pedoman hidup kita dalam menghamba pada Raja Diraja Kehidupan (Allah SWT)...

Untuk itu, sebagai khasanah pengetahuan tanpa adanya unsur ajakan, Penulis mencoba membeberkan sebuah Cara untuk Memberi Pelajaran kepada mereka yang telah berbuat dzalim, semena-mena (adigang-adigung-adiguna) kepada diri anda,  dengan cara tanpa sentuh atau dapat dibilang menggunakan cara-cara ghaib (hikmah)....,  dengan tujuan untuk memberi rasa jera dan peringatan di seri postingan berikutnya ..... (Bersambung)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...